ASAL MULA NAMA DHUNGKREK
Nama dhungkrek diambil dari bunyi 2 (dua) buah instrumennya yaitu bedug dan korek. Bila dibunyikan bunyi bedug terdengar dhung dan bunyi korek terdengar krek, sehingga kalau dibunyikan bergiliran dan terus-menerus terdengar bunyi dhung-krek-dhung-krek. Dari sinilah timbul nama dhungkrek yang kemudian menjadi nama dari kesenian rakyat ini. Perlu diketahui bahwa susunan (bezetting) instrument Dhungkrek terdiri dari beberapa jenis instrument diantaranya ialah bedug dan korek.
Bedug dan korek rupanya merupakan instrumen yang hakiki dan dominan. Hakiki berarti mutlak harus ada sedang dominan berarti mempunyai kedudukan yang sangat penting dan menonjol dalam permainan bersama.
Dan kedua macam instrument itulah yang memberikan corak dan ciri khas serta hakiki seni dhungkrek. Terutama adalah instrument korek yang bersifat unik dan tersendiri yang tidak kita dapati pada instrument kesenian lain yang manapun.
DHUNGKREK SEBELUM DIGARAP
a. Instrument Dhungkrek
Susunan (bezetting) instrument dhungkrek terdiri dari:
1. 1 (satu) buah Bedug
2. 1 (satu) buah Kempul
3. 1 (satu) buah Kenong
4. 1 (satu) buah Kecer
5. 1 (satu) buah Gong Beri
6. 2 (dua) buah Korek
7. 2 (dua) buah Kentongan Bambu
b. Topeng Dhungkrek Terdiri dari:
1. 2 (dua) buah Topeng Raksasa/Hantu
2. 2 (dua) – 3 (tiga) buah Topeng Wanita
3. 1 (satu) buah Topeng Orang Tua
Topeng-topeng tersebut berukuran besar dan bila dipakai menutup seluruh muka dan kepala. Topeng wanita sebuah diantaranya berwajah jelek dan bermulut penceng.
c. Perlengkapan Tari (Property)Terdiri dari:
1. 2 (dua) buah keris (dari kayu)
2. 2 (dua) buah pedang (dari kayu)
3. 1 (satu) buah tongkat (dari kayu)
Tersebut pada No. 1 dan 2 digunakan untuk penari raksasa, sedang No. 3 untuk penari orang tua. Tongkat tersebut berbengkok (Jawa: Luk) 11 (sebelas), dibuat dari kayu minging (wangi) dan disebut “Teken Panjer Wengi)”. Dalam proses perkembangannya property keris dan pedang ditinggalkan (penari raksasa tidak lagi menggunakan peralatan ini). Keris tersebut diberi nama Kyai Jalak Sangu Tumpeng.
d. Pakaian tari (Kostum)
1. Penari Raksasa/Hantu menggunakan celana hitam bergaris/strip merah.
2. Penari Wanita menggunakan Rok (Yurik).
3. Penari Orang Tua memakai Baju Surjan.
e. Tehnis Permainan Instrument
1. Bersifat ritmis (tidak ada melodi)
2. Buka (Voorspel) diawali dengan bunyi kentongan bambu langsung permainan bersama
3. Irama pada prinsipnya tetap
4. Tidak ada dinamika, tidak ada variasi mulai awal sampai akhir
f. Bentuk Tari Dhungkrek
Pada prinsipnya tari dhungkrek hanya berupa gerakan sesuka hati dari pelaku-pelakunya sesuai dengan peranannya masing-masing. Gerakan-gerakan itu merupakan gerakan bebas yang dengan sendirinya dipadukan dengan alunan iramanya. Jadi tidak ada norma tertentu.